LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Bagaimana Mengatasi Masalah, Belajar dari Cerita Nasruddin Kehilangan Cincin

Selamat datang di Wifqimedia. Dalam kesempatan ini saya akan menceritakan sebuah anekdot yang tampak konyol tetapi relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama berkaitan dengan cara seseorang dalam menyikapi permasalahan yang sulit. Demikian kisahnya.

Kisah Nasruddin Kehilangan Cincin

Suatu kali seorang tokoh bernama Nasruddin kehilangan sebuah cincin di sebuah daerah penuh bebatuan. Ia pun mencari-cari di seluruh tempat. Seorang teman yang melihat apa yang dilakukan Nasruddin merasa iba dan memutuskan untuk turut mencari cincin tersebut.

Setelah beberapa lama mencari, sang teman merasa lelah dan kemudian bertanya kepada Nasruddin, "Nasruddin, kira-kira di mana kau jatuhkan cincinmu itu? Kita sudah mencari-cari sejak tadi tetapi tidak membawa hasil yang baik."

Nasruddin menjawab sambil menunjuk ke satu arah, "Di gua itu, ketika aku mengejar seekor kelinci." Nasruddin tampak menatap gua yang pintu masuknya seukuran tubuh orang dewasa.

Sang teman merasa kesal dengan jawaban Nasruddin itu dan bertanya, "Lalu mengapa engkau mencarinya di luar gua?"

Nasruddin menjawab, "Karena di gua itu sangat gelap. Bagaimana aku bisa menemukan cincin itu, sedangkan untuk berjalan saja aku harus meraba-raba? Di luar sini terang benderang, dengan bantuan sinar matahari, kita bisa melihat segala sesuatu."

Bagaimana Mengatasi Masalah, Belajar dari Cerita Nasruddin Kehilangan Cincin

Pelajaran Dari Kisah Nasruddin Kehilangan Cincin

Demikianlah kisah Nasruddin yang kehilangan cincinnya. Dari kisah tersebut, ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik.

Pertama,  ketika Nasruddin kehilangan cincin di gua, maka seharusnya dia mencari di dalam gua. Solusi permasalahan itu ada di dalam gua, bukan di tempat lainnya. Jadi, jika ia mencari di luar gua, sampai esok hari pun tidak bakal ketemu, karena di situ bukan tempat cincinnya jatuh.

Demikian juga permasalahan kita, jika kita mencoba menyelesaikan bukan pada tempat yang seharusnya, maka permasalahan itu sulit untuk mendapatkan solusi.

Kedua, karena gua itu gelap, Nasruddin tidak mau mencarinya di sana karena lebih mudah bagi mata untuk mencari sesuatu di tempat yang terang.

Demikian pula dengan kita, sering karena masalah itu terasa gelap dan rumit, bahkan terasa menyakitkan, sehingga kita tidak mencoba menyelesaikannya seperti seharusnya. Lalu kita mengalihkan usaha kita dengan melakukan hal-hal lain yang lebih mudah dan tidak terasa sulit. Namun, apakah itu ada gunanya?

Ketiga, karena gua gelap, Nasruddin sebenarnya bisa meminjam sebuah lampu atau lilin agar gua itu terang benderang. Dalam hidup ini, lampu atau lilin itu ibarat suatu penerang, bisa berupa apa saja: cara berpikir tertentu, pendekatan berbeda, atau petunjuk dan bantuan dari orang lain.

Gunakanlah cara berpikir yang kreatif dengan tetap berfokus kepada permasalahan. Gunakanlah teknik yang berbeda, atau pendekatan berbeda. Suatu permasalahan kadang kala tidak bisa diselesaikan dengan kondisi sebagaimana saat permasalahan itu terjadi, tetapi menuntut kita untuk lebih dari itu, baik cara berpikir kita, sikap kita, atau pendekatan kita. Bisa pula kita minta nasihat dari pihak lain yang berkompeten bila dirasa permasalahan itu tidak bisa kita selesaikan sendiri.

Keempat, sedapat mungkin yakinkan bahwa cincin itu memang benar-benar jatuh di gua, dan ini kadang kala merupakan salah satu yang tersulit sebab tidak semua orang tahu di manakah letak masalah yang sebenarnya. Nasruddin bisa jadi mengejar kelinci ke dalam gua. Akan tetapi, pastikah ia kehilangan cincinnya itu di gua? Barangkali sebelum masuk gua ia sudah kehilangan cincinnya tetapi baru sadar bahwa ia tidak memakai cincin setelah di luar gua.

Kelima, berdoalah dan mintalah petunjuk kepada Tuhan saat kita telah melakukan yang terbaik. Mohonlah agar Tuhan menuntun kita pada penyelesaian yang tepat. Atau, dalam kasus Nasruddin, agar cincin tersebut ketemu.

Bisa jadi Nasruddin benar-benar kehilangan cincinnya di dalam gua, telah semaksimal mungkin mencari cincin tersebut dalam gua, telah membawa penerangan yang cukup, namun cincin itu tidak ketemu karena letak jatuhnya pada tempat yang tidak diperkirakan. Berdoalah, mohonlah petunjuk kepada Tuhan, agar saat 'mencari cincin' tersebut, kita mengarah pada tempat yang dituju.

Diceritakan oleh Wifqi (www.wifqimedia.com)

Posting Komentar